"Di Laut Utara Cina," demikian awal dari kisah legenda ini, "konon ada seekor ikan bernama Kun yang panjangnya mencapai ribuan meter.
Ikan raksasa ini ini dapat berubah bentuk menjadi seeokr burung yang bernama Pung, yang juga memiliki panjang ribuan meter. Ketika mengepakkan sayapnya mengarungi angkasa, sayap tersebut membentang seperti awan yang menutupi langit. Pung terbang mengarungi angkasa melintasi samudra: menuju Kutub Selatan
"Pung raksasa terbang menuju Laut Selatan, menggerakkan air dengan sayapnya yang luar biasa sepanjang tiga ribu kilometer, namun lebih dulu ia harus memutar angin menjadi tornado sampai mencapai ketinggian sembilan puluh ribu kilometer.
Perlu waktu enam bulan untuk mencapai ketinggian tsb; hanya jika burung itu siap. Kini, hanya bentangan langit luas nan biru yang di belakangnya dan tak ada satu pun penghalang di depannya, Pung bisa langsung terbang ke selatan dengan leluasa.
Bagaimana seseorang bisa membandingkan kemegahan semacam itu dengan kabut pagi, debu, dan makhluk-makhluk tak berarti?
"Bila airnya dangkal, tentu takkan mampu menampung sebuah kapal besar, tapi tuangkanlah air dalam cangkir pada suatu tempat yang dangkal, dan batang jerami pun akan mengapung seperti kapal.
Jika Anda menempatkan cangkir di tempat itu tentu akan tenggelam. Begitu pula, jika kurang hembusan angin maka ia takkan mampu membentangkan sayap raksasanya.
Hanya dengan ketinggian sembilan puluh ribu kilometer, baru tercipta ketinggian ideal untuk bisa menampun....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
WARUNG MAKAN
Seorang Kakek dan Nenek turun dari sebuah bus antar kota di sebuah terminal. Mereka telah menempuh perjalanan dari perjalanan wisatanya di luar negeri. Setelah turun dari pesawat, Kakek dan Nenek tersebut lalu menumpang bus yang telah mereka naiki ini.
Mereka memang berencana untuk langsung menuju kota dimana anak dan cucunya tinggal. Kakek dan Nenek tersebut ingin membagikan oleh-oleh yang mereka dapat dari liburan panjang di masa tuanya.
Dengan membawa barang bawaannya, mereka lalu berjalan menuju sebuah warung makan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.
Kakek dan Nenek itu duduk bersandar di kursi kosong di warung. “Uuhh, sampai juga akhirnya..” Kakek itu menghela nafas. “Empat jam di dalam bus membuat kaki tuaku ini terasa kaku.”
Warung makan itu lumayan besar, dengan jumlah kursi sekitar 30-an buah. Terlihat para pelayannya hiruk pikuk membersihkan meja-meja. Warung itu memang cukup ramai, sekitar tiga per empat jumlah kursinya telah terisi oleh orang-orang yang menikmati makan siangnya. Kakek dan Nenek itu dengan sabar menunggu pelayan menghampiri untuk menanyakan apa pesanannya.
Setelah lebih dari 20 menit, ternyata tak ada satu pelayan pun yang menghampiri mereka. Para pelayan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri-sendiri. Kakek itu lalu memberanikan diri untuk memanggil salah satu pelayan restoran itu.
“mBak, aku mau pesan makanan !” serunya. Dan seruannya itu terdengar oleh salah satu ....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Subscribe to:
Posts (Atom)